KaltengInside.com, Puruk Cahu – Komitmen Forum Partisipasi Publik Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Kabupaten Murung Raya dalam meningkatkan kemandirian kaum ibu kembali terwujud. Di bawah kepemimpinan Dina Maulidah, Forum PUSPA sukses menggelar pelatihan kerajinan berbahan rotan yang diikuti ibu-ibu dari berbagai desa. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) pada Jumat (22/8/2025).
Ketua Forum PUSPA Murung Raya, Dina Maulidah, secara tegas menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk membuka peluang usaha baru, khususnya bagi perempuan di sektor rumah tangga. Menurutnya, potensi rotan yang melimpah di Murung Raya harus dimanfaatkan maksimal, tidak hanya sebagai bahan mentah, tetapi diolah menjadi produk bernilai jual tinggi. Filosofi ini menjadi motor penggerak Forum PUSPA.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin mendorong para ibu agar lebih mandiri secara ekonomi. Rotan yang selama ini hanya dianggap sebagai bahan mentah, sebenarnya bisa diolah menjadi berbagai produk bernilai tinggi seperti tas, tikar, hingga keranjang,” ungkap Dina Maulidah. Visi ini bertujuan agar kaum ibu tidak hanya fokus pada peran domestik, tetapi juga berkontribusi nyata pada peningkatan kesejahteraan keluarga.
Dina menambahkan, pemilihan rotan sebagai bahan utama didasari oleh ketersediaannya yang mudah didapat di wilayah Murung Raya serta nilai ekonomisnya yang tinggi. Ia optimistis, dengan bekal keterampilan praktis ini, kreativitas ibu-ibu desa akan terasah, dan produk kerajinan yang dihasilkan mampu bersaing di pasar, memberikan tambahan penghasilan yang signifikan.
Lebih lanjut, inisiatif Dina Maulidah ini mendapat sambutan baik dari Diskop UKM Perindag Murung Raya yang turut mendukung penuh kegiatan. Pihak dinas berharap, pelatihan ini menjadi awal yang baik untuk pembinaan lanjutan, termasuk fasilitasi pemasaran produk. Komitmen kolaboratif ini sejalan dengan harapan Dina untuk menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan.
Dina Maulidah menutup pernyataannya dengan harapan besar, bahwa keterampilan menganyam rotan akan menjadi kunci bagi kaum perempuan Murung Raya untuk berinovasi dan meningkatkan taraf hidup keluarganya. Keberhasilan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan berbasis potensi lokal di wilayah lain.(*)
