Kaltenginside.com, Muara Teweh – Patih Herman AB, anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, menyampaikan pujian mendalam atas penyelenggaraan Festival Kuntau Bupati Barito Utara Cup Open Regional Kalimantan Tahun 2025. Acara ini secara resmi dibuka di Lapangan Voli Yonif 631/Antang, Muara Teweh, pada Sabtu (1/11/2025).
Festival tersebut melibatkan puluhan perguruan silat dan ratusan atlet dari berbagai wilayah di Kalimantan Tengah. Menurut Patih Herman AB, inisiatif ini merupakan bukti konkret dari komitmen Pemerintah Kabupaten Barito Utara untuk menjaga tradisi bela diri asli sekaligus memajukan potensi olahraga lokal.
Ia menekankan bahwa festival bukan hanya kompetisi biasa, melainkan kesempatan berharga untuk mempertahankan identitas budaya dan warisan leluhur masyarakat Kalimantan Tengah, terutama Kuntau Dayak yang kaya akan nilai-nilai mulia.
“Saya sungguh menghargai inisiatif pemerintah daerah le Kuntau ini. Acara semacam ini tidak hanya merevitalisasi budaya nenek moyang kita, tapi juga memberi ruang bagi pemuda untuk mengembangkan talenta dan semangat positif lewat cabang olahraga tradisional,” kata Patih Herman AB saat ditemui di Muara Teweh, Sabtu, (1/11).
Selaku anggota Komisi I DPRD Barito Utara, ia menambahkan bahwa upaya pelestarian bela diri tradisional perlu diimbangi dengan pengembangan atlet muda agar mampu bersaing di level nasional maupun internasional.
“Dari festival ini, kami harapkan lahir atlet-atlet Kuntau unggulan yang tak hanya kuat secara jasmani, tapi juga berakhlak luhur, rajin berlatih, dan selalu menjunjung sportivitas,” tambahnya.
Sebagai politisi dari Partai Demokrat di DPRD Barito Utara, Patih Herman AB juga memuji sinergi antara pemerintah setempat, TNI, kelompok bela diri, dan warga yang turut mendukung keseluruhan rangkaian acara.
“Festival ini menunjukkan betapa kolaborasi antarpihak bisa menghasilkan iklim kondusif untuk kemajuan budaya dan olahraga di Barito Utara. Rasa kebersamaan seperti ini harus kita pelihara terus-menerus,” ungkapnya.
Patih Herman AB, yang akrab dipanggil Athink, berpendapat bahwa Festival Kuntau Bupati Cup 2025 turut memperkuat ikatan antar-kabupaten di Kalimantan Tengah via budaya dan olahraga, sekaligus meneguhkan jati diri lokal di era modern.
“Dengan kegiatan seperti ini, kita bisa membangkitkan kebanggaan akan budaya sendiri. Kuntau bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan lambang kebersamaan dan jiwa masyarakat Kalimantan,” tuturnya.
Festival Kuntau Bupati Barito Utara Cup Open Regional Kalimantan Tahun 2025 digelar selama tiga hari, dari 31 Oktober hingga 2 November 2025, dengan lebih dari 90 peserta dari berbagai kabupaten.
Pembukaan acara ditandai pemukulan gong oleh Hery Jhon Setiawan, Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian dan Keuangan yang mewakili Bupati H. Sh, diikuti penyematan Pin Pionir kepada tujuh tokoh pelopor seni bela diri Kuntau Dayak.(*)
