DPRD Barito Utara Apresiasi UKBI Adaptif SMPN 1 Muara Teweh: “Bahasa Adalah Jati Diri Bangsa”

Kaltenginside.com, Muara Teweh – Upaya SMP Negeri 1 Muara Teweh dalam memperkuat kompetensi berbahasa siswanya melalui pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif pada Selasa (21/10/2025) mendapat tanggapan positif dari legislatif Kabupaten Barito Utara.

Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, Patih Herman AB, secara khusus menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif sekolah tersebut. Menurutnya, pelaksanaan UKBI Adaptif yang diikuti siswa kelas IX tersebut merupakan langkah nyata dalam implementasi penguatan karakter dan literasi.

“Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan UKBI di SMPN 1 Muara Teweh. Ini adalah bentuk nyata dari implementasi penguatan karakter dan literasi siswa melalui bahasa. Bahasa Indonesia adalah identitas bangsa, dan kita harus bangga menggunakannya dengan baik,” ujar Patih Herman saat ditemui di Muara Teweh, Rabu (22/10/2025).

Lebih lanjut, Anggota Komisi I DPRD Barito Utara ini menekankan bahwa kegiatan pembinaan bahasa yang didukung oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah ini harus dijadikan program berkelanjutan dan diperluas cakupannya.

“Kami di DPRD tentu akan terus mendorong agar program pembinaan bahasa, termasuk pelestarian bahasa daerah, mendapatkan dukungan yang memadai. Sekolah-sekolah yang aktif dan kreatif seperti ini patut diberi perhatian lebih,” tambahnya.

Baca Juga :  Dukungan Penuh DPRD Barito Utara untuk Kafilah MTQH Tingkat Provinsi Kalteng 2025

Patih Herman juga menyoroti prestasi membanggakan yang diraih siswa SMPN 1 Muara Teweh dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten yang digelar dua hari sebelum UKBI. Tiga siswa kelas IX berhasil menorehkan prestasi, yaitu Naisila Damara (Juara 2 Menulis Cerpen), Dinda Prameswari (Juara 2 Karungut), dan Elzanti Maharani (Juara 1 Pidato).

“Ketika anak-anak kita bisa juara dalam lomba bahasa daerah maupun nasional, itu menandakan bahwa pendidikan kita bergerak ke arah yang benar membentuk generasi yang cerdas dan berakar pada budayanya,” kata politisi Partai Demokrat ini.

Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa prestasi siswa dalam FTBI membuktikan bahwa sekolah tidak hanya berfokus pada akademis, tetapi juga tangguh dalam mempertahankan dan mengembangkan bahasa serta budaya daerah.(*)