Sholat Istisqa, Kaltenginside.com – Saat ini musim kemarau panjang tengah melanda Indonesia, dimana hujan sudah tidak turun selama beberapa bulan terakhir. Sehingga menyebabkan beberapa daerah kekeringan. Sebagai seorang muslim kita bisa memohon kepada Allah SWT untuk diturunkan hujan.
Dalam Islam memohon diturunkan hujan bisa dilakukan dengan cara melaksanakan sholat Istisqa.
Sholat Istisqa adalah jenis shalat khusus yang dilakukan umat Islam untuk memohon hujan kepada Allah SWT dalam situasi di mana ada kekeringan atau musim kemarau yang panjang. Sholat ini dilakukan sebagai tindakan untuk memohon kepada Allah agar diturunkan hujan sebagai rahmat-Nya dan untuk mengatasi kemarau yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam pertanian, pasokan udara, dan kehidupan sehari-hari.
Sholat Istisqa tidak memiliki tata cara shalat yang khusus yang dijelaskan dalam hadis atau sunnah Nabi Muhammad (SAW), tetapi melibatkan sholat dua rakaat yang biasanya (walaupun beberapa ulama mengizinkan empat rakaat) dan doa yang khusus untuk memohon hujan. Selama shalat ini, umat Islam berdoa dengan sungguh-sungguh dan penuh harapan kepada Allah untuk menurunkan hujan yang sangat diharapkan.
Ini adalah praktik yang dijalankan dalam Islam ketika ada kebutuhan mendesak untuk hujan. Meskipun tidak ada tata cara sholat Istisqa yang spesifik yang dijelaskan dalam hadis, doa dari hati yang tulus adalah elemen kunci dalam shalat ini. Sholat Istisqa adalah contoh bagaimana umat Islam berusaha mencari rahmat Allah dalam mengatasi tantangan cuaca dan lingkungan yang dapat mempengaruhi pertanian, udara, dan sumber daya alam.
Dari Anas bin Malik (RA) “Tidaklah ada suatu musim kemarau yang datang pada zaman Nabi (SAW) sehingga dia menyuruh seseorang dari orang-orang untuk melakukan shalat Istisqa, lalu dia pergi, lalu seorang laki-laki yang memiliki wajah merah memakai kaos hitam menghadap ke arah Ka’bah dan mengangkat tangan sehingga kami dapat melihat ketiak beliau, kemudian hujan air datang dari langit. Ketika beliau pergi, kami mendapati udara itu mengalir dari rambut beliau seperti air terjun.”(Hadis Riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah (RA) , Nabi Muhammad (SAW) bersabda: “Janganlah seorang di antara kalian mengutuk dirinya sendiri atau mengutuk hewan ternaknya atau anak-anaknya atau hartanya karena kekurangan hujan, berdoalah untuk diri kalian dan anak-anak kalian, karena Allah tidak akan dijangkiti penyakit, yang diturunkan oleh Allah, kecuali karena perbuatan tangan manusia.”(Hadis Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Dalam kedua hadis di atas, Nabi Muhammad (SAW) memerintahkan umat Islam untuk berdoa dan memohon hujan dari Allah dalam situasi kemarau. Sholat Istisqa adalah salah satu bentuk doa ini, meskipun tata cara pelaksanaannya tidak dijelaskan secara rinci dalam hadis. Penting untuk diingat bahwa doa adalah sarana penting dalam Islam, dan keyakinan yang kuat dalam Allah adalah faktor utama dalam mendapatkan jawaban atas doa-doa kita.
Shalat Istisqa adalah sholat yang dilakukan umat Islam untuk memohon hujan dari Allah SWT ketika mereka menghadapi masa kemarau yang panjang dan belum usai. Berikut ini tata cara pelaksanaan Shalat Istisqa:
- Niat : Seperti sholat lainnya, diawali dengan niat dalam hati untuk melaksanakan Shalat Istisqa. Misalnya, “Niat Shalat Istisqa dua rakaat karena Allah.”
- Waktu Shalat : Shalat Istisqa dapat dilakukan kapan saja selama musim kemarau yang panjang, ketika ada kebutuhan untuk memohon hujan.
- Takbiratul Ihram : Seperti shalat biasa, angkat tangan dan ucapkan “Allahu Akbar” untuk memulai shalat.
- Rakaat Pertama : a. membaca Al-Fatihah. b. Bacaan surat Al-A’raf (Surah 7) setelah Al-Fatihah. c. Ruku’ (melipat badan ke depan). d. I’tidal (berdiri tegak). e. Sujud (duduk bersimpuh di atas lutut). f. Tahiyat (mengucapkan salam).
- Rakaat Kedua : Lakukan langkah-langkah yang sama seperti rakaat pertama.
- Doa Istisqa : Setelah salam, imam atau orang yang memimpin shalat akan berdoa untuk memohon hujan. Anda juga bisa mendoakan hujan dalam bahasa Anda sendiri.
- Selesai : Shalat Istisqa selesai, dan Anda bisa kembali ke aktivitas sehari-hari.
Penting untuk diingat bahwa Shalat Istisqa adalah sarana untuk memohon hujan, dan hasilnya tergantung pada izin Allah SWT.